Jumat, 23 April 2010

Joe Sandy “The Master” Keajaiban Matematika atau Kecerdasan pikiran ???

Pernah melihat aksi Joe Sandy pada program TV “The Master” pada salah satu televisi swasta terkemuka di Indonesia? Saya tertarik dengan permainan angka dalam kubus yang terdiri atas 16 kotak, kemudian Joe berkata “Saya yakin, semua orang bisa melakukannya…”

Menurut saya apa yang dilakukan Joe adalah suatu hal yang menarik, dan luar biasa membuat kita semua berdecak kagum, tapi ternyata…..

Ternyata kata-kata Joe benar, saya telah menemukan suatu trik sederhana, yang semakin membuat saya kagum terhadap kecerdasan yang dimiliki Joe.

Mau coba?

Kita ambil angka 50 sebagai contoh, maka akan tersusun angka seperti pada tabel

Perhatikan hasil berikut :

6

16

16

12

17

11

21

1

19

9

9

13

8

14

4

24

Faktanya adalah :

1. Baris pertama dengan susunan angka : 6, 16, 16, 12 jumlah 50

2. Baris kedua dengan susunan angka : 17, 11, 21, 1 jumlah 50

3. Baris ketiga dengan susunan angka : 19, 9, 9, 13 jumlah 50

4. Baris keempat dengan susunan angka : 8, 14, 4, 24 jumlah 50

5. Kolom pertama dengan susunan angka : 6, 17, 19, 8 jumlah 50

6. Kolom kedua dengan susunan angka : 16, 11, 9, 14 jumlah 50

7. Kolom ketiga dengan susunan angka : 16, 21, 9, 4 jumlah 50

8. Kolom keempat dengan susunan angka : 12, 1, 13, 24 jumlah 50

9. Diagonal pertama dengan susunan angka : 6, 11, 9, 24 jumlah 50

10. Diagonal kedua dengan susunan angka : 8, 9, 21, 12 jumlah 50

11. Kubus-1 dengan susunan angka : 6, 16, 17, 11 jumlah 50

12. Kubus-2 dengan susunan angka : 16, 12, 21, 1 jumlah 50

13. Kubus-3 dengan susunan angka : 19, 9, 8, 14 jumlah 50

14. Kubus-4 dengan susunan angka : 9, 13, 4, 24 jumlah 50

15. Kubus-5 dengan susunan angka : 11, 21, 9, 9 jumlah 50

16. Sudut kubus dengan susunan angka : 6, 12, 24, 8 jumlah 50

Ada satu hal yang membuat saya bangga Indonesia memiliki Joe, saya yakin masih banyak penduduk Indonesia lain yang memiliki tingkat kecerdasan seperti Joe. Hal yang membedakan kita dan Joe sederhana, Joe adalah sosok entertainer, mampukah kita mengapresisikan kecerdasan kita, sehingga mampu membuat orang lain termotivasi untuk mempelajari “Matematika” salah satu mata pelajaran yang begitu “Menakutkan” bagi sebagian besar masyarakat?

Let’s Try…………

sumber : http://himawansutanto.wordpress.com/2009/05/30/joe-sandy-%E2%80%9Cthe-master%E2%80%9D-keajaiban-matematika-atau-kecerdasan-pikiran/

Kamis, 22 April 2010

Raih Medali Emas berkat Dosis Obat Michael Jackson


KEMATIAN Michael Jackson pada 25 Juni tahun lalu menginspirasi Oki Novendra, siswa SMAN 1 Bogor, untuk menciptakan karya ilmiah di bidang biomath. Berkat penelitian tentang dosis obat, dia meraih medali emas International Conference of Young Scientists (ICYS) di Bali pada 17 April lalu.

NUNGKI KARTIKASARI, Bogor

Kemenangan Oki itu akan dirayakan di panggung peringatan Hari Kartini di sekolahnya hari ini (22/4). Di acara tersebut Oki tidak hanya tampil dengan membawa medali emas tersebut. Dia juga bakal manggung bersama Anonim Band, band sekolahnya. "Sekolah meminta saya untuk menyanyikan lagu Michael Jackson," ungkap Oki.

Vokalis sekaligus gitaris Anonim Band tersebut menyatakan menjadi penggemar berat King of Pop itu sejak duduk di bangku SD. Berbagai koleksi poster, kaset, dan CD lagu-lagu Jacko -panggilan Michael Jackson- menghiasi kamarnya. Karena itu, ketika ada kompetisi karya ilmiah remaja ICYS, dia tergerak untuk mengikutinya lewat tema yang terkait dengan kematian sang artis idola tersebut.

Yang menarik, Oki mengaitkan penelitian itu dengan penghitungan matematika, bidang pelajaran kegemarannya. Selama tiga bulan, dia mengerjakan penelitian tentang dosis salah satu obat yang diminum Jacko sebelum meninggal. Yakni, Demerol sebagai obat penghilang rasa sakit. "Menurut informasi yang saya dapat di internet, Jacko mengonsumsi Demerol empat jam sekali," ujar remaja kelahiran Kyoto, Jepang, tersebut.

Hampir setiap malam dia mengutak-atik rumus matematika yang digunakan untuk mengukur dosis obat itu sambil mendengarkan lagu-lagu Jacko. "Saya merasa lebih nyaman jika belajar sambil mendengarkan lagu-lagu Jacko," ujar alumnus SDN Polici 4, Bogor, tersebut.

Dalam penelitian itu, anak tunggal pasangan Hendrayanto dan Noviatri tersebut meneliti dosis obat itu dengan pendekatan rumus diferensial alias turunan. "Itu rumus dasar yang mudah diingat dan paling sering diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Oki percaya bahwa Jacko meninggal karena serangan jantung sebelum berangkat untuk konser. Alumnus SMPN 1 Bogor tersebut kemudian menghitung dosis Demerol dengan selang waktu konsumsi yang diterapkan oleh Jacko. "Setiap hendak konser, Jacko selalu minum Demerol lebih dulu," papar dia.

Menurut Oki, diduga Jacko mengonsumsi Demerol berlebihan saat akan tampil. "Ketika dia minum melebihi dosis dan tubuhnya tak sanggup menerimanya, fatal akibatnya," tambah dia.

Bila diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter, papar Oki, Demerol tidak mengakibatkan efek samping. Dampaknya berbeda jika dosis obat itu ditambah tanpa sepengetahuan dokter karena Jacko ingin konser tersebut terlihat lebih menarik.

"Akibatnya kematian. Sebab, ilmu pastinya menunjukkan bahwa endapan dalam tubuh bisa mengakibatkan kematian," tegas penghobi basket itu.

Rumus tersebut, jelas dia, tak hanya berlaku pada obat yang dikonsumsi Jacko. Menurut dia, semua jenis obat dengan dosis dan jangka waktu konsumsi tertentu bisa dihitung dengan rumus yang sama. "Jika konsentrasi endapan Demerol lebih dari 1,54 miligram, sudah bisa dinyatakan overdosis," paparnya.

Rumus tersebut, lanjut dia, dapat pula dihitung dengan mengetahui persentase dosis yang masuk ke dalam darah dan selang waktu konsumsi obat. Untuk itu, Oki perlu mengetahui daftar literatur terlebih dahulu. "Sebab, setiap obat memiliki persentase dan waktu yang berbeda," jelasnya.

Dia berharap, ada adik kelas yang mau menyempurnakan penelitian tersebut. Sebab, saat ini Oki belum berencana melengkapi penelitian itu dengan aspek biologi dan kimia. "Berhubungan dengan banyak aspek. Sementara itu, saya hanya berkonsentrasi pada rumus saya dulu," terangnya.

sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=62437

Selasa, 20 April 2010

> Meningkatkan Kecerdasan, Daya Fikir, Ingatan, Daya Tangkap, Kemampuan, Potensi, Imajinasi dan Kreativitas.

Semua diantara kita pasti akan sependapat jika saya mengatakan bahwa kita semua mempunyai keinginan yang sama dalam hidup kita ini yaitu ingin mencapai keberhasilan / sukses yang setinggi-tingginya.

Setiap orang memiliki keinginan agar lebih cerdas, lebih pandai, mempunyai daya fikir, ingatan, daya tangkap, yang kuat, memiliki kemampuan dan potensi yang membanggakan, kreatif dan memiliki imajinasi. Berharap semua itu dapat dimiliki, hanya saja kita sering tidak tahu bagaimana cara meraihnya.

> Menjadi Pemimpin Andal :

Intelegence, Intelektual dan ESQ. Untuk menjadi pemimpin andal, seseorang tidak hanya perlu memiliki kecerdasan intelektual dan emosi, melainkan juga kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual itu merupakan kemampuan seseorang untuk menyelaraskan hati dan budi sehingga ia mampu menjadi pemimpin yang berkarakter dan berwatak positif.

> Kecerdasan Spiritual :

Kecerdasan spiritual penting sekali karena berpengaruh pada sikap pemimpin itu pada dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu melihat sesuatu di balik sebuah kenyataan empirik sehingga ia mampu mencapai makna dan hakikat tentang manusia. Dengan demikian, kemanusiaan manusia sungguh-sungguh dihargai.

Yang terutama dalam kecerdasan spiritual adalah pengenalan akan kesejatian diri manusia. Kecerdasan spiritualitas, bukan sebuah ajaran teologis. Kecerdasan ini secara tidak langsung berkaitan dengan agama.

Spiritualitas itu mengarahkan manusia pada pencarian hakikat kemanusiaannya. hakikat manusia itu dapat ditemukan dalam perjumpaan manusia dengan Allah ( pada kondisi extase atau wajd ).

> Kecerdasan Politik :

Kecerdasan kekuatan dalam hal politik juga semakin penting di jaman modern, dimana persaingan semakin rumit dan majemuk. Lebih mudah bagi kita untuk menghadapi musuh yang muncul terang-terangan, sebaliknya jauh lebih sulit menghadapi musuh " dalam selimut ". Kecerdasan dalam hal politik berperan penting karena setiap orang menghadapi konflik politik setiap hari dalam kehidupannya.

Politik dapat muncul dalam keributan kecil di rumah tangga, persaingan antar saudara kandung, kehidupan bertetangga, dan juga di kantor. Politik bukan hanya ada dalam kegiatan mengurus negara, melainkan hadir dalam setiap kegiatan antar manusia, dalam organisasi.

Politik memainkan peranan penting dalam kegiatan bisnis dan di kantor. Kegiatan politik yang tercela akan mengakibatkan munculnya permainan kekuasaan, negosiasi yang sulit, terhambatnya kreatifitas, rusaknya wibawa, fitnah, kebohongan dan kecurangan.

Dan masih banyak kegiatan politik negatif lain yang intinya menunjukkan bahwa kepekaan, naluri, dan pengetahuan akan politik kantor akan membantu kinerja dan prestasi kita karena dapat merespon dengan baik taktik-taktik licik tersebut.

> Kecerdasan Pelbagai Jenis ( Multi Inteligences ) :

Mengikuti pandangan tradisional, kecerdasan seseorang telah ditetapkan saat ia dilahirkan dan meliputi hanya tiga bidang, yaitu bahasa, matematik dan "visual / spatial". Dr. H.Gardner yang membuat kajian tentang teori kognitif di Universitas Harvard telah memperkenalkan satu model kecerdasan yang pelbagai jenis.

Mengikut model Gardner, kecerdasan seseorang boleh dipelajari, dikembangkan dan di tingkatkan. Kecerdasan ini dibaagi menjadi 9 jenis, yaitu, Verbal / Linguistic, Logical-Mathematical, Musical / Rhythmic, Visual / Spatial, Bodily-Kinesthetic, Interpersonal, Intrapersonal, Naturalistic, Ethical / Spiritual.

> Kecerdasan Otak :

Dengan kecerdasan otak, manusia diciptakan Tuhan untuk mampu mengatur diri, lingkungan dan dunianya. Manusia bisa berperan mulia laksana malaikat namun juga bisa terdampar nista seperti layaknya binatang. Semua itu terjadi, sekali lagi, berkat bantuan dan peran otak. Oleh karena itu, tak disangsikan lagi, otak adalah senjata dan perbekalan yang demikian berharga yang dimiliki manusia.

Maka sudah sepantasnya apabila manusia mensyukuri karunia Tuhan tersebut dengan cara mempergunakannya dengan benar dan se-optimal mungkin. Laksana pisau, otak adalah piranti tubuh (hardware) yang statis dan pasif. Ia hanya akan tajam dan aktif apabila digunakan dan diasah sebaik mungkin. Sebaliknya bila ia hanya dibiarkan telantar tanpa perawatan dan latihan yang memadai, ia pun lama-lama akan lumutan dan berkarat.

Fungsi dan vitalitas otak niscaya akan mandul dan bergerak mundur disebabkan oleh tiga hal, yakni sikap tak mau tahu (apatis), kemalasan, serta faktor usia. Pada dimensi itulah terapi ini hendak menggugah kita untuk bersemangat dan sadar diri guna mengatasi sikap malas dan apatis yang kerap muncul mengganggu kehidupan manusia. Boleh dikata, inilah salah satu usaha preventif sebelum kelak kodrat alam bernama "usia dan kematian" datang menjemput kita.

Atas asumsi tersebut diatas perlu dilakukan suatu metode khusus agar bisa melatih dan meningkatkan kecerdasan secara alamiah maupun secara spiritual.

> Enam Titik Zona Kecerdasan :

1. Eksekutif-sosial. Pada zona ini kita dapat bercengkerama dengan beragam teori ringan berikut serangkaian data, contoh dan penjelasan yang mengasyikan. Diuraikan disini bagaimana kaitan antara DHEA, sebuah hormon yang dihasilkan oleh adrenalin dan primata bisa membuat manusia merasa muda kembali, kita juga diajak mengetahui struktur fisik otak, ragam temperamen dan pola kesadaran manusia, hingga pada kiat membaca karakter orang lewat permainan ekspresi air muka.

2. Ingatan. Di ranah ini diulas perihal sejumlah terapi dan latihan untuk menguatkan ingatan (memori), pengaruh usia, dampak dan resiko menopause, hingga ragam cara memerangi alzheimer (penyakit kepikunan).

3. Emosi. Pengendalian emosi mulai dari pemetaan tentang ilusi, komunikasi verbal dan nonverbal sampai pada penanggulangan stres dan depresi yang lazim menimpa manusia di era modern saat ini. Temuan unik dalam hal ini adalah bahwa tertawa adalah sarana hidup murah dan menyehatkan seseorang. Oleh karenanya, ceriakanlah selalu hati anda menghadapi segala problema hidup. Bahkan jika perlu, "Tontonlah film-film humor".

4. Bahasa. Faktor bahasa merupakan elemen penting dari dinamika otak manusia sepanjang hayat. Karunia sepasang otak kanan dan otak kiri yang diberikan pada manusia memungkinkannya untuk mengolah kecerdasan semenjak ia masih bayi hingga usia lanjut. Pendidikan dalam segala aspeknya menurut konsep ini adalah hal yang tak bisa ditawar keberadaannya.

5. Matematika. Sulit disangkal, manusia merupakan mahluk berhitung. Dari kemampuan matematika mereka akhirnya bisa diteliti dan ditemukan teori kecerdasan yang memungkinkan seseorang untuk dicap "genius", "standar", ataukah "idiot".

6. Spasial. Aspek ini membuktikan bagaimana kinerja otak berhubungan erat dengan gen dan kemampuan visual seseorang. Orang yang mampu melihat dan mampu memanfaatkan potensi penglihatannya, jelas akan berbeda kinerja dan kadar fungsional otaknya dibanding mereka yang tak mampu melihat (buta).

Terpi NurSyifa' ini menggugah kesadaran kita untuk melejitkan potensi otak melalui pelatihan yang benar dan simultan pada enam titik yang menjadi zona kecerdasan manusia di atas. Terapi ini amat cocok dijadikan sebagai metode potensial bagi pemerhati psikologi, pendidik, keluarga yang peduli perkembangan intelektual anak, serta siapa saja yang masih menginginkan otak dan fikirannya aktif, terjaga dan bertenaga. " Powerfull Brain "

> Penelitian Ilmiah terhadap Program Kecerdasan :

Program Kecerdasan di NurSyifa'. Untuk membuktikan kebenarannya, seorang peneliti dari medis melakukan Scan ke otak anaknya dan memperhatikan besar dan banyaknya aliran darah diotaknya. Kemudian datang ke NurSyifa' dan mengikuti terapi kecerdasan lebih kurang seminggu ( 10 kali terapi ).

Hasil Scan otak anaknya minggu berikutnya setelah diterapi kecerdasan membuktikan bahwa aliran darah ke otak terlihat meningkat secara menyolok, sedangkan tekanan darah tetap normal. Secara logika semakin banyak aliran darah masuk keotak semakin meningkat kecerdasannya dan semakin banyak kemampuan, potensi yang bermunculan ( berhasil dibangkitkan ).

Beberapa bulan kemudian, nilai raport anak itu menjadi bagus dan ranking naik menjadi lima besar. padahal sebelumnya susah konsentrasi dan agak malas belajar.

Tentu saja masih banyak lagi penelitian lanjutan untuk lebih meyakinkan secara objektif maupun klinis hasil dari metode Peningkatan Kecerdasan ini.

sumber : http://www.pengobatan.com/info/kecerdasan.html

8 Cara Otak Menjadi Cerdas

Otak manusia pada dasarnya merupakan komputer biologis. Ia membutuhkan makanan, oksigen, dan ia juga butuh latihan. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kekuatan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan memanipulasinya. Anda mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuatnya menjadi lebih baik. Hal-hal di bawah ini akan membuat otak Anda bekerja lebih baik.

1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya, jadi mengapa tidak memberikannya kapsul minyak ikan setiap hari untuk meningkatkan kekuatannya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.

2. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat otak Anda tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika Anda tidak berlatih secara reguler, ia akan kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara maksimal.

3. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Sebuah perjalanan di pinggiran kota, dekat sungai atau sekedar di taman akan membantu Anda menyingkirkan awan kelabu dan membantu pikiran Anda tetap jernih.

4. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat sindrom dementia (kemunduran otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan perdaran darah dan koneksi saraf yang baik.

5. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Pastikan Anda tertawa setiap harinya.

6. Menjadi kreatifif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian walaupun Anda yakin Anda payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan Anda untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

7. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai otak dari seorang juggler (pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.

8. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan Anda
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC2).


sumber : http://konba.wordpress.com/2009/01/30/8-cara-otak-menjadi-cerdas/

Minggu, 18 April 2010

Apa orang kaya pasti pintar atau orang pintar pasti kaya

Gimana sih kamu tuh doel, sudah emak sekolahin tinggi tinggi sampai luar negeri, tapi ko nggak pintar cari duit, nggak kaya –kaya seperti Bento yang tidak sekolah setinggi loe Doel?

Begitu gerutu orang saat melihat anak nya pintar belum mencetak uang hingga bisa disebut sebagai orang kaya. Hm.. apa yang ‘ tidak beres’ sama kecerdesan otak Pak Doel, sehingga ia tidak mendapat bayaran atau omet yang besar? Apakah Si Doel menginvestasikan sesuatu yang tidak efektif dalam otak inteligence nya?

Ada yang bilang Orang pintar itu belum tentu kaya, namun kalau orang kaya pasti ‘pintar’. Apakah anda setuju dengan pendapat diatas? Apanya yang ‘pintar’?
Orang kita sebut kaya artinya ia sudah berhasil mendapatkan sebuah bayaran atas jasanya memenuhi kebutuhan orang lain,- apapun nama untuk kebutuhan itu-. Artinya ia telah menggunakan secara efektif kekuatan dan kometensi nya untuk membidik, memikirkan kebutuhan dan kepentingan orang lain,lalu memenuhinya dan atas dasar itu ia dibayar. Ini berarti ia ‘pintar ‘ bukan? Karena memang dibutuhkan kekuatan mental emphati, untuk memikirkan kebutuhan orang lain, baru ada orang lain yang mau membayar sebagai imbalan untuk itu. Kalau tidak bisa ‘ pintar’ dan efektif menggunakanya, mana ada orang yang mau membayar kita?

Sebaliknya, orang yang pintar – dalam pengertian koqnitif yang sering disebut orang ‘punya otak kiri’, namun apabila ia tidak memiliki sensitivitas tinggi untuk duduk diam dan menggunakan resources intellectualnya itu untuk memikirkan kebutuhan orang lain atau kebutuhan organisasi lain, tentu ini sebuah pilihan yang punya implikasi financial. Jelas tidak ada orang atau institusi lain yang merasa ia telah memenuhi kebutuhannya. dan mereka tidak menuliskan cek pembayaran untuk itu. Para bijak mengajarkan kepada kita semua: orang toh tidak peduli berapa banyak yang kita tahu didalam otak kita, sampai mereka tahu berapa seberapa jauh kita peduli. Peduli adalah sebuah terminologi seberapa emphati kita memikirkan kebutuhan orang lain dengan sumber daya yang kita miliki itu. Dalam semangat seperti itulah, saya rasa sebuah kegiatan bisa menimbulkan impacts.

Dalam pengertian awam , kepintaran sering dihubungan dengan intelegensi otak kiri. Dan ada banyak orang yang pintar yang payah emphatinya (otak kanan) untuk menggunakan sumberdaya yang ia miliki untuk memikirkan kebutuhan orang lain, dan karenanya ia tidak mendapatkan bayaran dan kesulitan uang . Tanpa mentalitas untuk berempathi atas kebutuhan orang lain, seorang executive yang cerdas belum tentu bisa mencetak profit dalam neraca pembukuan korporasi.

Spencer, seorang psikologue besar, bilang kalau seorang berlatar belakang teknik engineering itu amat cerdas dalam bidang teknis, ia bukan termasuk kategori unggulan. Karena memang sudah wajar ia harus mengerti kompetensi tersebut. Begitu juga kalau seorang Psikologue at.au berlatar belakang sosial , mengerti tentang bidang psikologi dan huungan sosial. Tidak ada yang istimewa disini. Kalau seorang berlatar belakang engineering, tapi juga melengkapi dirimya dengan kemampuan dan kecakapan sosial, maka ia baru menjadi products unggulan dan umumnya orang yang melakukan investasi tambahan , diluar kwadran intrinsicnya seperti itulah yang akan menjadi sukses. Kalau Background kompetensi kita adalah engieering dan hanya menginvestasikan waktu dan perhatian kita pada skill enginerring, benar kita akan menjadi amat pintar seperti cerita si Doel diatas, tapi tidak kaya kaya.

Lain si Doel, lain pula dengan Ziglar, salah satu tokoh leadership terbesar di Amerika Serikat. Zig dibesarkan dalam kondisi yang amat pelik dan miskin , bahkan hingga ia menikah dan memiliki putra dan ia masih miskin. Dalam biographynya, ia menceritakan kesulitan karena tidak punya uang saat putranya lahir dan ia dalam kebingungan tanpa uang di kantong. Sekarang keadaannya sudah benar benar berbeda. Kini ia telah menjadi guru leadership yang amat sukes, tokoh bisnis dan pemuka masyarakat di Amerika Serikat. Dan didalam kemewahannya kini ia berkata ketika berhadapan dengan khalayak peserta traning yang ia selenggarakan: “Saya pernah mengalami kemiskinan, dan pernah pula kaya. Izinkan saya memberitahukan kepada Anda; dari pada miskin jauh lebih baik menjadi kaya”. Dan hadirin pun bergemuruh tertawa setuju. Dan pilihan tersebut dimulai dengan sebuah keputusan portfolio investasi. Apakah kita hanya akan berinvestasi di kompetensi otak kiri, sebuah porfolio hard skill semata atau juga akan berinvestasi di otak kanan, portfolio softskill.

Hendrik Lim, MBA

Praktisi Bisnis Internasional

From : http://mastermindjaksel.com/apa-orang-kaya-pasti-pintar-atau-orang-pintar-pasti-kaya/

Clever people ‘are easier to con’

Doctors, architects, engineers and other white-collar professionals are being conned by e-mail fraudsters who lure them into contributing to fake ventures after taking their details from conference websites.

A report on e-mail scams indicates that the high-achieving professionals are frequently defrauded, contrary to the widely held belief that the poorly educated and financially desperate are most vulnerable.

The research, carried out by Ultrascan, an IT fraud agency based in the Netherlands, also showed a strong correlation between white-collar victims and a recent or life-changing family trauma, which appeared to have impaired their judgment.

The review of 362 of the most serious cases, in which victims lost more than £150,000, found that 85 per cent had suffered a parent-related trauma – either death or an acrimonious separation.

The report concludes that those who have suffered a bereavement appear to be more likely to be duped.

Advance-fee fraud – where the victim is asked to pay up before receiving benefits – is the most successful type of scam in the world and was responsible for victims losing an estimated £2.1 billion in 2007. There were 300,000 fraudsters active globally last year, a rise of 3 per cent from 2006.

One victim, whose father died in a car accident when he was 12, has lost more than $500,000 (£250,000) over seven years despite having the intelligence to gain a doctorate and help to run his family’s business. His cousin and former business partner, who has requested anonymity, told The Times that the victim continued to believe that the fraudsters were genuine.

The agency said that poorly educated or financially inexperienced people were not so desirable to scammers because they did not trust their own judgment and soon realised that they had been duped.

Frank Engelsman, Ultrascan’s specialist in advance-fee fraud, said that doctors were especially vulnerable to scams that encouraged them to do good. “They very often fall for a scam that starts with a request to help the less fortunate in the world through good causes,” he said. “To do the bigger scams you need the victims to trust their own capabilities and experience.”

A significant number of high-loss cases involved specialists such as psychiatrists, psychologists and neuro-surgeons, the agency said.

“The 308 victims who said they had suffered child-parent trauma included two police commissioners of large cities, respected entrepreneurs and 17 directors of companies listed on stock exchanges.”

Scammers boasted to one another on internet forums about the educational calibre of their victims, he said.

From : http://www.timesonline.co.uk/tol/news/uk/crime/article3564520.ece

World’s Most Intelligent Person – Intelligent People – Highest IQ Ever Recorded 96

Kim Ung Yonga

The world’s most intelligent person is not Billionaire Mukesh Ambani (worth $63.2), Carlos Slim Helu ($62.2993 billion), William Bill Gates ($62.29 billion), Warren Buffett ($55.9 billion), or Lakshmi Mittal ($50.9 billion). The world’s most intelligent person has been speculated to be Kim Ung Yonga of Korea.

At the age of only four years, Kim Ung Yonga could solve integral calculus problems. Kim Ung Yonga mental scale had an IQ of 210 which he scored at Stanford-Binet test. At 3, Kim Ung Yonga could speak Japanese, Korean, German, and English languages fluently.


Kim Ung Yonga - The world’s most intelligent person
Kim Ung Yonga - The world’s most intelligent person

Normal Social Skills

Kim Ung Yonga was born on March 8, 1962 to parents who were both professors. Kim attended Colorado StateUniversity where he obtained a Ph.D. in Physics at age 16. Upon return to South Korea, Kim decided to switch from physics to civil engineering where he also obtained a Ph.D in civil engineering.

As a child Kim portrayed normal social skills just like any other average child.

Marilyn vos Savant

And just like any other title, every country would want to have the world’s most intelligent person. Among many others who can be given the title of the world’s most intelligent person is Marilyn vos Savant. Marilyn vos Savant was born August 11, 1946 in USA and is of German and Italian ancestry. Her IQ is very controversial and has varied between 167, 180, 195, 215, and 230.

Marilyn has been writing the column “Ask Marilyn” where she specializes in solving puzzles of logic and mathematics together with answering questions about philosophy, physics, politics, education, and human nature.

More Intelligent People

1. William James Sidis with an IQ ranging 200 to 300

2. Engineer Philip Emeagwali with an IQ of 190

3. World Chess Champion Garry Kasparov with an IQ of 190

4. Sir Isaac Newton with an IQ of 190

5. Francois-Marie Arouet (Voltaire) with an IQ 190

6. Ludwig Wittgenstein with an IQ 190

7. Leonardo da Vinci with an IQ of 180

8. Actor James Woods with an IQ of 180

9. Buonarroti Michelangelo with an IQ of 180

10. David Hume with an IQ 180

11. Prime Minister Benjamin Netanyahu with an IQ of 180

12. Blaise Pascal with an IQ of 171

13. Microsoft Founder Paul Allen with an IQ of 160

14. Martin Luther with an IQ of 170

15. Michael Faraday with an IQ of 170

16. Galileo Galilei with an IQ of 165

17. Albert Einstein with an IQ of 160

18. Charles Darwin with IQ of 150

19. George Washington with an IQ of 140

sumber : http://hubpages.com/hub/Worlds-Most-Intelligent-Person-Intelligent-People-Highest-IQ-Ever-Recorded
Designed by Animart Powered by Blogger